BeritaInhu.com, Ekonomi - Para pemegang saham selalu terkagum setiap Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang diselenggarakan oleh Bank Riau Kepri (BRK). Pasalnya Dewan Direksi dan Dewan Komisaris bersama-sama menyatakan diri berhasil membesarkan BRK dengan bukti laba yang terus meningkat. Karena ketidakpahaman para pemegang saham, tentu saja mereka merasa bangga dengan kinerja BUMD yang telah memberikan PAD pada daerah Riau dan Kepri.
Kebanggaan tersebut telah membuat pemegang saham tidak memperhatikan hal-hal yang lebih penting, dimana ada misi terselubung dari direksi dan komisaris BRK.
Berdasarkan Informasi yang diperoleh, Direksi dan Komisaris akan memperjuangkan tantiem (jasa produksi/bonus) sangat besar bagi mereka. Dalam aturan yang selama ini berlaku, Dewan Direksi dan Komisaris dalam RUPS selalu mengusulkan angka 20% dari laba yang akan dibagikan untuk Direksi dan Karyawan, namun sebenarnya angka 20% tersebut dapat di pecah lagi menjadi 15 % untuk karyawan (yang berjumlah 2000 orang) dan 5 % untuk Direksi dan Komisaris yang berjumlah hanya 7 orang (yang terdiri dari 4 direksi dan 3 komisaris).
Sementara itu merujuk kepada data, bahwa laba bersih tahun lalu yang berkisar pada angka Rp.400M, maka diperoleh jumlah tantiem masing-masing direksi dan komisaris berada pada kisaran angka 2,8 M. Angka ini didapat setelah mengalikan laba bersih Rp.400M dengan 5% dibagi 7 orang. Jika diratakan masing-masing memperoleh 2,8 M. Ini sungguh luar biasa, dengan kinerja yang tidak terlihat meningkat, tapi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi menikmati bonus dengan jumlah yang sangat fantastis.
Jika laba yang dikatakan indikator keberhasilan. Bagaimana dengan pertumbuhan kredit? pertumbuhan dana? Bagaimana pula dengan angka absolut dari pertumbuhan kredit bermasalah? Bagaimana dengan peningkatan kasus hukum yang dihadapi BRK? Semua itu akan menjadi pekerjaan rumah para pemegang saham. (dod/rcc)
source : RiauCitizen.com
COMMENTS